PHBS rumah tangga
ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT
“PHBS
RUMAH TANGGA”
Di Susun Oleh:
Kelompok 1
1.
Muhammad Yusuf Simbala
2.
Sulaiman
3.
Nazila Subetan
4.
N.S Marasabesi
5.
Ria Wahyuni Potale
6.
Salsabill Maghfirah Padjo
7.
Sri Devhita Gasolo
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hidup
sehat adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang, mengingat
manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja,
kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan keharmonisan keluarga. Menciptakan
hidup sehatpun sangatlah mudah serta murah, mengingat biaya yang harus
dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan cukup mahal.
Setiap
manusia yang hidup di dunia ini memerlukan lingkungan yang bersih dan sehat
agar dapat memberikan kenyamanan hidup. Oleh karena itu, manusia wajib peduli
terhadap lingkungan dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan
hidup yang baik.
Perilaku
merupakan wujud tindakan seseorang berdasarkan pemahaman dan kemauan terhadap
sesuatu yang dihadapi. Sedangkan lingkungan hidup merupakan wahana dimana
mahluk dapat bertahan dan berkembang biak.
Untuk
mewujudkan sebuah bangsa yang lebih sehat, masyarakat diajak berkomitmen untuk
melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya
sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. Dengan demikian masyarakat
dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan
masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Rumah
Tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan. Perilaku hidup yang bersih dan
sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh anggota
keluarga. Peranan keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama untuk
meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini. Karena jika keluarga sehat, akan
membentuk masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat harus diawali dari dalam
rumah sendiri.
Dengan
menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga, maka otomatis akan
lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu masyarakat.
Karena kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak
sehat menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga.
Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap
anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara keseluruhan
(totalitas)
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari diselesaikannya makalah ini adalah:
Menyelesaikan
dan melengkapi tugas mata kuliah PKIP
1.
Menambah pengetahuan
pembaca mengenai Prilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di dalam rumah tangga
2.
Mengetahui definisi dari
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
3.
Mengetahui tujuan dari
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
4.
Mengetahui manfaat dari
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
5.
Mengetahui sasaran dari
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
6.
Mengetahui
indikator-indikator Prilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Rumah Tangga
7.
Mengetahui persentasse
pencapaian rumah tangga yang berPHBS di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga
Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
:
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
Pengertian (Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat) PHBS di Rumah Tangga :
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi
kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan
lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat
ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada
masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader
dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan
kesehatan (Depkes RI, 2007).
2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga
1. Tujuan Umum :
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
2.
Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan
PHBS.
b. Berperan
aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga
1.
Manfaat PHBS bagi rumah tangga :
a.
Setiap rumah tangga
meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
b.
Anak tumbuh sehat dan
cerdas
c.
Produktivitas kerja anggota
keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka
biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,
pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
2. Manfaat PHBS bagi
masyarakat :
a.
Masyarakat mampu
mengupayakan lingkungan yang sehat
b.
Masyarakat mampu mencegah
dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan
c.
Masyarakat memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada.
d.
Masyarakat mampu
mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan
bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan
lain-lain.
2.4 Sasaran PHBS di Rumah Tangga
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh
anggota keluarga yaitu :
1.
Pasangan Usia Subur
2.
Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3.
Anak dan Remaja
4.
Usia Lanjut
5.
Pengasuh Anak
2.5 Indikator PHBS di Rumah Tangga
Pembinaan PHBS di rumah
tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah
rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat
sebagai berikut :
Tujuh Indikator PHBS di
Rumah Tangga :
1.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah
pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan
orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan
bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera
ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril
sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.
Apa tanda – tanda
persalinan :
a.
Ibu mengalami mulas-mulas
yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat
b.
Rahim terasa kencang bila
diraba terutama pada saat mulas
c.
Keluar lendir bercampur
darah dari jalan lahir
d.
Keluar cairan ketuban yang
berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir
e.
Merasa seperti mau buang
air besar
f.
Bila
ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah :
g.
Segera hubungi tenaga
kesehatan (bidan/dokter)
h.
Tetap tenang dan tidak
bingung
i.
Ketika merasa mulas
bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut
untuk mengurangi rasa sakit.
Tanda bahaya persalinan :
1.
Bayi tidak lahir dalam 12
jam sejak terasa mulas
2.
Keluar darah dari jalan
lahir sebeium melahirkan
3.
Tali pusat atau tangan/kaki
bayi terlihat pada jalan lahir
4.
Tidak kuat mengejan
5.
Mengalami kejang-kejang
6.
Air ketuban keluar dari
jalan lahir sebelum terasa mulas
7.
Air ketuban keruh dan
berbau
8.
Setelah bayi lahir, ari-ari
tidak keluar
9.
Gelisah atau mengalami
kesakitan yang hebat
2.
Bayi diberi ASI eksklusi
Adalah
bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI
adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan
sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan
baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan
(kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap
penyakit
Apa saja keunggulan
ASI :
a)
Mengandung zat gizi sesuai
kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan.
b)
Mengandung zat kekebalan.
c)
Melindungi bayi dari
alergi.
d)
Aman dan terjamin
kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
e)
Tidak akan pemah basi,
mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan di mana saja.
f)
Membantu memperbaiki
refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
Kapan dan bagaimana ASI diberikan :
a)
Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya
dan mendapat dukungan dari keluarga.
b)
Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling
lambat 30 menit setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan
menghentikan pendarahan.
c)
Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar,
setelah itu berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak
perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian.
d) Berikan
hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan,
selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk makanan
lumat dan jumlah yang : sesuai dengan perkembangan umur bayi.
e) Pemberian
ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.
Bagiamana cara
menyusui yang benar :
a) Sebelum
menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangannya dengan menggunakan
air bersih dan sabun sampai bersih.
b) Lalu
bersihkan kedua puting susu dengan kapas yang telah direndam terlebih dahulu dengan
air hangat.
c) Waktu
menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan santai, pikiran ibu
harus dalam keadaan tenang (tidak tegang).
d) Pegang
bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.
e) Upayakan
badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau
bagian bawah payudara ibu.
f) Tempelkan
dagu bayi pada payudara ibu.
g) Jauhkan
hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam.
h) Bayi
disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai
bayi merasa kenyang.
i) Setelah
selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang
telah direndam air hangat.
j) Sebelum
ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar
dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-lahan diusap
belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya.
Apa manfaat
memberikan ASI?
a) Bagi Ibu:
1. Menjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi
2. Mengurangi
pendarahan setelah persalinan,
3. Mempercepat
pemulihan kesehatan ibu.
4. Menunda
kehamilan berikutnya.
5. Mengurangi
risiko terkena kanker payudara.
6. Lebih
praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi membutuhkan
b) Bagi bayi :
1. Bayi
lebih sehat, lincah dan tidak cengeng
2. Bayi tidak sering sakit
c)
Bagi Keluarga :
1. Praktis
dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan perlengkapannya.
2. Tidak
perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula, misalnya merebus air dan
pencucian peralatan.
Bagaimana cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI:
1. Mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang, banyak makan sayuran dan buah- buahan. Makan lebih
banyak dari biasanya.
2. Banyak
minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari.
3. Cukup
istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1 -2 jam dan menjaga ketenangan
pikiran,
4. Susui
bayi sesering mungkin dan kedua payudara kin dan kanan secara bergantian hingga
bayi tenang dan puas.
3.
Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita
dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan dan mengetahui apakah bayi
dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap
buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di Posyandu :
a. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
b. Untuk
mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
c. Untuk mengetahui balita yang sakit,
(demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik,
balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk
sehingga dapat segera dirujuk ke Puskesmas.
d. Untuk
mengetahui kelengkapan Imunitasi.
e. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
4. Mencuci
tangan dengan air dan sabun
Mengapa harus mencuci
tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun :
1)
Air yang tidak bersih
banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit Bila digunakan, kuman
berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,
yang bisa menimbulkan penyakit.
2)
Sabun dapat membersihkan
kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan.
Manfaat mencuci tangan :
a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
b. Mencegah
penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS)
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
5. Menggunakan
air bersih
Air yang kita pergunakan
sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci
alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita
tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
6.
Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan
yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat
jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Syarat jamban sehat :
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara
sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
b. Tidak
berbau.
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan
tikus.
d. Tidak
mencemari tanah disekitarnya.
e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
g. Penerangan
dan ventilasi cukup.
h. Lantai
kedap air dan luas ruangan memadai.
i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Cara memelihara
jamban sehat :
a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan
tidak ada genangan air.
b. Bersihkan
jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih.
c. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
d. Tidak
ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,
e. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air
bersih).
f. Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
7.
Rumah bebas jentik
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang
setelah dilakukan pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik
nyamuk. Yang perlu dilakukan agar Rumah
Bebas Jentik :
a.
Lakukan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M
plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
b.
PSN merupakan kegiatan
memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit
seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di
tempat-tempat perkembangbiakannya.
c.
3 M Plus adalah
tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
1. Menguras dan
menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas,
tatakan pot kembang dan tempat air minum burung.
2. Menutup rapat-rapat
tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang pohon,
lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
3. Mengubur atau
menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas,
kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua,
plastik kresek,dll)
4. Tiga
Indikator Gaya Hidup Sehat
8.
Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga
mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap
hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
a.
Mengandung vitamin dan
mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
b.
Mengandung serat yang
tinggi.
9.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh
yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit
30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta
alat tubuh lainnya.
10.
Tidak merokok dalam rumah
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam
rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap
akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling
berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).
a. Nikotin
menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.
b.Tar
menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
c. CO
menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel
tubuh akan mati.
2.6 Persentasse Pencapaian Rumtah
Tangga Yang berPHBS di Indonesia
Berdasarkan profil
kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.
Provinsi
yang memiliki persentase tertinggi adalah :
a. Jawa
Tengah (88,57%)
b. DIYogyakarta
(87,38%)
c. Kalimantan
Timur (79,73%)
Provinsi dengan persentase
PHBS yang rendah adalah :
d. Sumatera
Barat (17,97%)
e. Banten
(21,37%)
f. Papua
Barat (27,34%).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
PHBS
di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai
Rumah Tangga Sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS
ini sendiri memiliki manfaat baik bagi rumah tangga itu sendiri maupun
masyarakat. Sasaran dari kegiatan PHBS rumah tangga ini adalah : Pasangan Usia
Subur, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang
melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga yaitu meliputi 7 indikator
PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat.
Tujuh indikator PHBS :
1.
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.
Memberi ASI ekslusif
3.
Menimbang bayi dan balita
4.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5.
Menggunakan air bersih
6.
Menggunakan jamban sehat
7.
Memberantas jentik di rumah
Tiga
indikator gaya hidup sehat :
8.
Makan buah dan
sayur setiap hari
9.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam
rumah
DAFTAR PUSTAKA
sumber : profil kesehatan
Indonesia Tahun 2009
Komentar
Posting Komentar